Depan Profil Sejarah Desa Sukaimut

Sejarah Desa Sukaimut

Desa Sukaimut berada di wilayah Kecamatan Garawangi, dengan luas wilayah 74.745 ha2 terdapat sungai yang membagi wilayah Desa Sukaimut dengan nama Sungai Cisanggarung. Berbatasan wilayah dengan Desa Karamatwangi, Desa Kutakembaran dan Desa Cikananga. Keadaan tofografi wilayah Sukaimut terdiri dari bentangan sawah, bukit dan ladang berada di ketinggian  kira-kira 250 mdl dan berjarak 9 km dari Pemerintah Kabupaten Kuningan.

Sebelumnya nama Desa Sukaimut lebih terkenal dengan sebutan Desa Moncongos yang merupakan sebuah Dusun bagian dari  Desa Dukuh (sekarang Tambakbaya). Desa Dukuh (Tambakbaya) adalah desa induk yang mengalami pemekaran wilayah menjadi tiga desa yaitu Dukuh Dalem(Tambakbaya), Paleben (Cikananga) dan Moncongos (Sukaimut).

Wilayah Desa Dukuh (Tambakbaya, Cikananga dan Sukaimut) pada zaman penjajahan pemerintah kolonial Belanda di pimpin oleh seorang bernama Mbah Buyut Dalem sehingga pada waktu itu wilayah ini kerap disebut juga desa Dukuh Dalem. Seiring waktu kepemimpinan wilayah ini mengalami pergantian dimulai dari Mbah Dukuh Dalem, Buyut Jagur, Buyut Jemur, Buyut Jambar (anak dari Buyut Jemur), dan setelah itu diteruskan kepemimpinan oleh Buyut Bengkar.

Buyut Bengkar pada masa memimpin dihadapkan pada dua pilihan kepemimpinan dikarenakan ia merangkap dua kepala wilayah yaitu Dukuh dan Pakembangan, sesuai aturan yang berlaku pada saat itu ia harus melepas satu wilayah yang dipimpinnya, pada akhirnya Buyut Bengkar memilih wilayah Pakembangan untuk ia pimpin.

Setelah masa kepemimpinan Buyut Bengkar, terjadi kekosongan pejabat dan masyarakat mengadakan  pemilihan kepala pedukuhan dengan Buyut Arga yang terpilih menjadi kepala dukuhnya.

Pada masa kepemimpinan Buyut Arga dimana pada masa ini bersamaan dengan berakhirnya penjajahan Belanda di Indonesia  inilah terjadi pemekaran wilayah Dukuh menjadi tiga bagian wilayah yaitu Desa Dukuh Dalem (Tambakbaya), Desa Paleben (Cikananga) dan Desa Moncongos. Untuk nama Desa Moncongos itu sendiri mengalami perubahan nama menjadi Desa Sukaimut pada zaman kepemimpinan Kepala Desa Mukaham setelah masa-masa kemerdekaan negara Indonesia.